Rabu, 31 Desember 2008

Natal Keluarga 2008


Sebuah TV berukuran super besar diusung ke depan altar. Kemudian seorang narator mulai menceritakan sebuah kisah. Maria mendapat kabar dari malaikat. Kegalauan Yusuf mengetahui Maria, tunangannya, yang ternyata sudah mengandung. Maria dan Yusuf mengikuti cacah jiwa. Maria dan Yusuf kesulitan mencari penginapan untuk Maria yang hendak melahirkan. Kelahiran Yesus di kandang domba. Gembala-gembala di padang mendapat kabar gembira dari malaikat yang memberitakan kelahiran Yesus. Kedatangan para gembala di hadapan bayi Yesus. Hingga kedatangan tiga raja yang membawa persembahan untuk bayi Yesus. Semuanya diceritakan secara runtut dan divisualisasikan oleh para pendamping PIA secara ‘apik’ dan menarik pada Misa Natal Keluarga yang diselenggarakan 25 Desember 2008.

Dalam homilinya, Romo Herman mencoba menawarkan sebuah pertanyaan, “Siapa yang mau menemani Yesus?” Serentak anak-anak yang hadir mengacungkan tangan. “Lho, kok hanya anak-anak, bapak-bapak dan ibunya mana?” lanjut Romo. Kelahiran Yesus membawa damai untuk semua orang. Maka hendaknya kita juga mau membagi damai itu untuk orang-orang yang ada di sekitar kita. Dan di akhir homilinya, Romo mengajak umat yang hadir untuk saling memberi salam dan membagi berkat bagi orang lain yang duduk di samping kiri, kanan dan belakang.

Setelah Misa selesai, perayaan natal dilanjutkan di gedung Sukasari. Di tempat ini, anak-anak diajak untuk bersama-sama menghias pohon natal yang terbuat dari sikat kamar mandi sambil ditemani alunan lagu dari kakak-kakak pendamping dan juga Santa Claus. Dan di akhir acara, anak-anak didampingi orangtua berbaris dengan rapi untuk menerima bingkisan natal.

Proficiat untuk kakak-kakak pendamping yang sudah mempersiapkan acara dengan baik. Semoga Natal tahun ini sungguh memberi berkat dan menjadi sumber kekuatan untuk semakin meningkatkan pelayanan di tahun yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar