Jumat, 30 Januari 2009

Rekoleksi dan Perekrutan Pendamping PIA


Seru, lucu, dan banyak aktifitas. Begitulah gambaran kegiatan Rekoleksi dan Perekrutan Pendamping PIA yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Januari di area Gua Maria Kerep Ambarawa. Meski hanya diikuti oleh 18 peserta dari 8 lingkungan dan 6 orang pendamping PIA Paroki, namun seluruh acara dapat berlangsung dengan baik.

Diawali dengan animasi sebagai pemanasan yang membuat peserta bergembira. Kemudian dilanjutkan perkenalan dalam kelompok. Ada kelompok Kepompong, Pia-Pia, Keluarga Cemara dan Lumanti (Lucu, Manis tak Tertandingi). Masing-masing kelompok berusaha memperkenalkan anggota kelompoknya dengan gaya-gaya dan penampilan yang menarik, yang kadang membuat kelompok lain terpingkal-pingkal.

Setelah makan malam, acara memasuki sesi pertama yang mengupas seluk-beluk mengenai PIA. Apa tugas-tugasnya. Kedudukannya dalam kepengurusan Dewan Paroki. Keberadaan di tingkat Vikep yang terbagi dalam rayon-rayon dan spiritualitas PIA. Dimana seorang pendamping yang memberikan pelayanan kepada anak hendaknya menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk mewartakan kabar sukacita Tuhan. Lalu, siapakah yang harus menjadi pendamping itu? Kita semua yang merasa terpanggil. Maukah kita menjawab panggilan itu dengan mengatakan, “INI AKU, UTUSLAH AKU”? Tidak mudah memang karena dibutuhkan kesadaran sebagai tanggapan atas cinta kasih Tuhan. Lalu, apa yang dilakukan oleh pendamping selaku guru bagi anak? Pertama adalah mengajar (Ul 11:19) lalu memberitakan Injil (Mat 78:6), berdoa bagi anak didik (Ef 6:23), belajar (1Tim 3:6), menggembalakan (1Ptr 5:2), menjadi teladan (1Tim 3:12) dan menjadi pelindung (Why 3:9). Setiap pendamping diharapkan menjadi bijaksana ketika menghadapi anak-anak yang unik. Mau menjadi seperti anak kecil yang polos dan apa adanya serta konsisten bahwa apa yang dikatakan itulah yang kemudian dilakukan. Satu hal yang harus disadari bahwa Tuhan tidak menunggu kita sempurna tetapi bagaimana kesiapan kita dalam memberi pelayanan.

Kegiatan malam itu diakhiri dengan renungan malam. Dalam balutan cahaya lilin yang menerangi kegelapan, semua tampak kusyuk di dalam lantunan doa. Setelah itu masing-masing beristirahat.

Pagi hari. Udara begitu sejuk. Usai mandi dan makan pagi kami kembali berkumpul di ruangan. Setelah renungan pagi kami memasuki sesi kedua yaitu aktivitas, gerak lagu dan permainan. Untuk menyegarkan suasana, kami mencari tempat lain. Jika sebelumnya berada dalam ruangan, kini kami berkumpul dalam ruang terbuka dengan aneka pemandangan dan suasana yang segar. Dalam aktivitas, kami bersama-sama membuat gereja kecil dari kertas origami dan burung merpati dari alas roti dan stick es cream. Semua tampak tekun melakukan aktivitas ini. Ada yang melipat dengan hati-hati, memperhatikan Kak Ningsih yang memberi pengarahan, ada yang menggunting juga ada yang nampak bengong, tak tahu apa yang dilakukan.

Suasana berubah menjadi cukup ramai ketika tiba pada acara permainan. Masing-masing kembali pada kelompok dan berusaha berkompetisi dengan ‘fair’. Ada permainan YUYU KANGKANG dan BAHTERA NABI NUH. Dalam masing-masing permainan setiap orang dituntut untuk saling mengembangkan kerjasama, peka terhadap situasi, sabar dan tidak mudah menyerah dan senantiasa bersyukur ketika rintangan/halangan dilewati (bisa diselesaikan).

Setelah itu acara tiba pada sesi ketiga yaitu pendalaman materi dan praktek pengajaran. Di sini kami dibekali dengan masalah psikologi anak yang mengupas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak dan hubungannya dengan langkah pendampingan yang akan diambil. Pada sesi ini kami juga dikuatkan oleh kehadiran Romo Herman. Beliau mengajak kami untuk menyadari bahwa Tuhan sudah begitu mengasihi kita. Ia sudah memberikan begitu banyak berkat berlimpah berupa sukacita, kebersamaan dan kegembiraan. Dan kita dipanggil untuk membagikan berkat itu kepada orang lain terutama untuk anak-anak. Tak perlu berkecil hati jika kita merasa tidak memiliki kemampuan apa-apa tapi percayalah bahwa Tuhan akan memampukan kita. Sebab hidup adalah berkat, panggilan dan perutusan.

Acara berlanjut pada praktek pengajaran yang divisualisasikan oleh masing-masing kelompok. Saat satu kelompok mengajar, kelompok yang lain ‘mengojlok’ dengan menjadi anak-anak yang bandel. Di sini muncul kelucuan-kelucuan yang membuat kami terpingkal-pingkal hingga sakit perut karenanya.

Setelah masing-masing kelompok memberikan penampilan terakhir untuk Romo Herman, pemberian kenang-kenangan untuk Romo Herman oleh Kak Any selaku Koordinator PIA Paroki dan berfoto bersama, seluruh acara Rekoleksi dan Perekrutan Pendamping PIA berakhir. Proficiat kepada seluruh panitia. Terima kasih untuk seluruh peserta yang telah meluangkan waktu mengikuti acara ini. Terima kasih untuk Romo Herman. Semoga apa yang sudah dirasakan, diterima, dinikmati dan digeluti selama kegiatan ini semakin menambah wawasan kami dalam kegiatan pendampingan iman anak baik di lingkungan, wilayah maupun paroki. Berkat Tuhan melimpah.

Minggu, 04 Januari 2009

Penyusunan Kurikulum PIA 2009


Melakukan sesuatu yang baru seringkali bukanlah perkara yang mudah bahkan cenderung terasa sangat sulit. Demikian juga yang kami rasakan saat berusaha menyusun kurikulum untuk Pendampingan Iman Anak tahun 2009. Hampir satu setengah jam kami saling terlibat adu argumentasi, memberikan ide, masukan, ataupun saran untuk merancang kurikulum yang terbaik. Namun kami malah tetap berputar-putar di tempat. Ternyata untuk melewati satu minggu saja terasa begitu sulit. Apalagi kurikulum yang harus kami selesaikan adalah untuk satu tahun pendampingan. Akhirnya, kami sepakat untuk membagi diri dalam kelompok. Ada delapan orang di antara kami yang terbagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing diserahi 3 bulan (dipilih secara acak) untuk dirancang dan dibuatkan kurikulumnya.

Hampir 3 jam kami terlibat dalam diskusi seru dalam kelompok. Membaca kutipan ayat Kitab Suci, mencari tema dan menetapkan tujuan, membuat doa dan mencari lagu-lagu pendukung, hingga menetapkan aktivitas-aktivitas yang harus dilaksanakan. Semuanya kami bicarakan dalam suasana ‘sersan’, serius tetapi santai. Akhirnya, satu demi satu kelompok telah menyelesaikan tugasnya. Dan karena telah mendekati tengah malam (beberapa diantara kami sudah ngantuk berat) kami sepakat untuk beristirahat.

Pagi harinya, setelah mandi (dengan air yang begitu dingin), kami mengawali kegiatan dengan doa bersama. Setelah itu kami mencari pengisi perut untuk menyegarkan jasmani kami. Selesai makan pagi, kami segera bergegas mencari tempat untuk kembali berkumpul bersama. Mendiskusikan hasil-hasil pembicaraan kami semalam. Masing-masing kelompok kemudian melaporkan rancangan mereka untuk kurikulum PIA sesuai bulan yang sudah ditetapkan. Satu demi satu secara urut dan jelas. Sementara kelompok yang menjadi pendengar memberikan ide-ide dan masukan untuk penyempurnaan. Ternyata, atas bimbingan Tuhan dan perkenanNya, hal yang awalnya tampak begitu sulit, kini menjadi lancar bagi kami. Memang, masih banyak kekurangan di sana-sini, namun kami berjanji untuk kembali bertemu guna semakin melengkapi dan menyempurnakan kurikulum yang kami susun pada kesempatan yang lain.

Sebelum meninggalkan Gua Maria Kerep Ambarawa untuk kembali ke Semarang, kami menyempatkan diri foto-foto bersama untuk kenang-kenangan. Makam Yesus, Danau Galilea dan Perjamuan Kana menjadi latar favorit bagi kami.

Akhirnya, terima kasih atas dukungan rekan-rekan. Terima kasih karena telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga. Semoga apa yang telah kita hasilkan ini dapat kita laksanakan untuk semakin memperkembangan PIA di Paroki kita. Berkat Tuhan melimpah. Amin.

Jumat, 02 Januari 2009

Bersih-Bersih Ruang PIA


Awal Tahun Baru. Semangat baru dan niat yang baru. Demikian semboyan yang diusung oleh beberapa rekan pendamping PIA pada kegiatan malam ini. Mereka bersama-sama bekerja bakti membersihkan ruangan PIA yang tampak bagai kapal pecah. Di sana-sini berserakan kertas-kertas pembungkus kado sisa perayaan natal kemarin. Belum lagi beberapa snack dan permen yang masih tertinggal. Sementara di pojok yang lain, masih banyak properti pendukung kegiatan PIA yang menunggu untuk disentuh dan dibersihkan.

Merapikan sana-sini. Menata berbagai barang dan memasukkannya ke dalam kardus. Menyimpan buku-buku dan peralatan tulis lainnya ke dalam lemari terpisah. Membuang barang-barang yang sudah rusak dan tidak terpakai. Melipat tikar. Menyapu lantai kemudian mengepel hingga bersih. Semuanya dilaksanakan dengan penuh keceriaan dan semangat kerjasama yang begitu tinggi.

Nah, kini ruangan PIA sudah tertata rapi dan terlihat bersih. Saatnya kita memulai lagi kegiatan Pendampingan Iman Anak dengan semangat baru, niat baru dan harapan baru untuk selalu memberikan yang terbaik dan sepenuh hati bagi pelayanan kepada anak-anak. Berkat Tuhan Melimpah.

Kamis, 01 Januari 2009

Rencana Kegiatan Tahun 2009

* 3 - 4 Januari Penyusunan Kurikulum Sekolah Minggu di Gua Maria Kerep Ambarawa

* 25 - 26 Januari Rekoleksi Perekrutan Pendamping PIA di Gua Maria Kerep Ambarawa

* tiap 6 bulan sekali Anjangsana PIA antar wilayah se-Paroki

* 12 April Perayaan Paskah Keluarga

* Mei Kunjungan Kasih ke Panti Jompo Rindang Asih Ungaran

* 25 Desember Perayaan Natal Keluarga